Kudus - Keringat yang mengalir di medan kehidupan yang keras adalah
penebus sukses meraih hidup untuk sejahtera, ungkapan itu muncul pada
seorang Ibu Siti Masrikah umur 50 Th yang bertempat tinggal di Desa
Undaan Kidul Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Ibu siti mempunyai cucu
yang saat ini sudah berumah tangga, sedangkan suaminya sudah meninggal.
Dengan sebilah cangkul yang di bawanya setiap hari menggambarkan sebuah
kehidupan perjuangan perempuan seperti Ibu Kartini yang jatuh pada hari
ini. ketika saya bertemu dengan Ibu
Siti (50) menungkapkan bahwa "Pekerjaan seperti ini sudah lama saya
menggeluti pekerjaan sebagai petani dengan mencangkul ladang di kebun
maupun sawah, semenjak pada banjir pada tahun 1993 ibu siti setiap
harinya melakukan kegiatan seperti ini " bilangnya.
Sementara
itu, dia mencangkul untuk ditanami tanaman palawija yang nantinya akan
di konsumsi sendiri demi menyambung hidupnya. hal ini tentunya akan
beratnya menempuh kehidupan yang sejahtera di era zaman yang sudah
modern seperti ini, dan ibu separuh baya ini terus berjuang demi
kelangsungan hidup yang begitu sangat keras. Dari informasi ini kita
bisa ambil hikmahnya "kita hidup jangan mudah putus asa meskipun hidup
itu penuh dengan cobaan serta keras untuk menjalaninya".